Pria Asal Bogor Ini Ternyata Pernah Jadi Orang Terdekat Hitler

Abu Bakar, seorang warga asli dari Indonesia yang pernah dekat dengan pemimpin NAZI, Adolf Hitler.

Abu Bakar yang merupakan warga Bogor asli ini ternyata memiliki peran penting dalam kehidupan Hitler. Semenjak menghilangnya sosok Ernst Hanfstaengl, seorang pianis pribadi Hitler, Abu Bakar pun menjadi penggantinya.

Hal ini diungkapkan oleh Horst H. Geerken.

Melansir SuratKabar.id, Kamis (19/1/2017), dalam buku Jejak Hitler di Indonesia (2016), Geerken mengungkapkan bahwa pianis pengganti Ernst adalah Abu Bakar dari Hindia Belanda (Indonesia). Geerken mengetahuinya setelah mendapatkan informasi dari Iwan Ong Santosa, seorang wartawan dari sebuah media ternama Indonesia yang menekuni sejarah.

Iwan dan ibunya bercerita pada tahun 1990-an mereka ingin membeli sebuah rumah di Bogor. Kala itu mereka ditawari sebuah rumah yang terletak di Jalan Raya Bogor yang ternyata adalah milik Abu Bakar.

“Tembok rumahnya tertutup oleh foto-foto dari guntingan koran berbahasa Jerman dan Indonesia yang memperlihatkan Abu Bakar sedang berpose bersama Hitler; dan Abu Bakar sedang memainkan piano dengan Hitler dan Eva Braun di dekatnya,” tulis Geerken.

Meski tidak jadi membeli rumah tersebut, Iwan diceritakan oleh Abu Bakar bahwa ia pernah tinggal di Jerman pada tahun 1937, tepatnya saat Perang Dunia II terjadi.

Selama menetap di sana, pria berusia 80 tahun itu secara teratur menghibur Hitler dan istrinya, Eva Braun.

Asal mula pengangkatan Abu Bakar sebagai pianis pribadi Hitler

Pengkatan Abu Bakar sebagai pianis pribadi Hitler tidak lepas dari peran Walther Hewel. Saat itu, atau tepatnya pada 1936, Hewel yang tinggal di perkebunan Neglasari di dekat Garut, Jawa Barat sering mendatangi konsel ekslusif Abu Bakar.

Kemudian, ia mendengar kaburnya Ernst. Ia pun segera mengatur agar Abu Bakar bisa berangkat ke Jerman sebagai pengganti Ernst.

Pada 1950 pasca keruntuhan dinasti Nazi usai Perang Dunia II, Abu Bakar kembali lagi ke Indonesia dan hidup membujang hingga hari tuanya.

Namun anehnya, meski menjalani profesi sebagai pemusik elite Nazi Jerman, tak satu pun harta yang ia punya. Bahkan, kabarnya ia menjual rumahnya pada 1994, dan kemudian hilang ak ditelan bumi.

“Namun, masa-masa berada dekat Hitler dan kalangan elitnya, membuat dia banyak dihormati orang di Bogor dan kisah-kisahnya tentang Hitler dan Obersalzberg selalu diterima baik oleh para tetangganya,” kata Geerken kembali dalam buku nya.

Sumber : http://bit.ly/2k8N9y0

Tweet